Laman

Senin, 29 April 2013

MELATIH KECERDASAN OTAK DENGAN BACA ALKITAB

Banyak permainan asah otak, semacam kuis, teka-teki, parampa, tes IQ untuk melatih kecerdasan berpikir dan kemampuan otak kiri manusia. Permainan teka-teki ini sangat menyenangkan bagi mereka yang suka berpikir dan memecahkan suatu kasus atau persoalan. Persis seperti jika kita membaca novel detektif atau kisah misteri dalam film-film. Mereka yang berhasil mendapatkan jawaban akan merasakan kepuasan telah memecahkan suatu persoalan yang terkadang sepele bahkan rumit. Dibutuhkan ketelitian serta kecermatan untuk dapat mengetahui jawaban dari sebuah kejadian. 

Saat suatu kasus atau peristiwa dikisahkan sebagai sebuah fakta, kita akan mampu menilai apakah sesuatu itu disajikan dengan  kebenaran ataukah ada keanehan di sana. 


Kecerdasan seseorang adalah sesuatu yang sering didambakan oleh setiap orang tua bagi anaknya. Tahukah anda, bahwa Membaca Alkitab atau Bible dapat membantu anda untuk melatih kecerdasan berpikir? Ya, melatih kecerdasan otak dengan MEMBACA ALKITAB. Ini adalah sesuatu yang belum banyak diketahui oleh para orang tua maupun para pendidik. Sesuatu yang perlu dikembangkan di berbagai sekolah dan lembaga pendidikan anak-anak kristen dan katolik dari tingkat dasar. 

Mari kita coba melatih kemampuan IQ kita dengan membaca ayat dari kitab Perjanjian Lama. kali ini saya akan mengutip ayat alkitab versi terjemahan LAI di Indonesia. 

Yoram berumur tiga puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan delapan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem ... Beberapa waktu berselang, kira-kira sesudah lewat dua tahun, keluarlah ususnya karena penyakitnya itu, lalu ia mati dengan penderitaan yang hebat. Rakyatnya tidak menyalakan api baginya seperti yang diperbuat mereka bagi nenek moyangnya. Ia berumur tiga puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan delapan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Ia meninggal dengan tidak dicintai orang. Ia dikuburkan di kota Daud, tetapi tidak di dalam pekuburan raja-raja. 
(2 Tawarikh 21:5,19-20) 

Lalu penduduk Yerusalem mengangkat Ahazia, anaknya yang bungsu, menjadi raja menggantikan dia, karena semua anaknya yang lebih tua umurnya telah dibunuh oleh gerombolan yang datang ke tempat perkemahan bersama-sama orang-orang Arab. Dengan demikian Ahazia, anak Yoram raja Yehuda, menjadi raja. Ahazia berumur empat puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan setahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Atalya, cucu Omri. 
(2 Tawarikh 22:1-2) 


Adakah suatu hal yang dapat anda simpulkan setelah membaca kisah dalam buku firman tuhan tersebut ? silakan dicerna dan baca berulangkali, sehingga anda dapat menganalisa dan menarik kesimpulan dari kisah tersebut. Jika perlu, anda dapat menggunakan kertas kosong dan pensil atau bolpen. Jika sudah, tuliskan kesimpulan anda kisah dari firman tuhan tersebut dan fakta apa yang disajikan oleh alkitab. baca berulangkali dan dan renungkan jalan cerita yang terdapat didalamnya. 

Jika sudah direnungkan dan mendapat kesimpulan, maka bersyukurlah bahwa anda dikaruniai Tuhan kemampuan untuk berpikir dan menggunakan otak atau akal. Tidak semua orang diberi kecerdasan seperti anda.

Mari kita bandingkan JAWABAN anda dengan jawaban HASIL TEKA-TEKI yang ada dalam alkitab.

Dalam 2 Tawarikh 21:5,19-20, dikatakan bahwa Yoram berusia 32 tahun pada waktu menjadi raja dan memerintah Yerusalem, lalu meninggal karena penyakit pada tahun kedelapan masa pemerintahannya, yang berarti ia meninggal pada usia 40 tahun. 


Sementara itu, dalam 2 Tawarikh 22:1-2, setelah Yoram meninggal, ia digantikan oleh Ahazia, anaknya yang berusia 42 tahun. Jadi, Ahazia lebih tua 2 tahun daripada ayahnya.  

JAWABAN kuis : Ahazia lebih tua 2 tahun daripada ayahnya.  

sebuah kemustahilan yang terdapat dalam buku firman tuhan. 


4 komentar: