Laman

Rabu, 27 Februari 2013

SEJARAH NATAL 25 DESEMBER

Bagaimana sejarah NATAL menurut kristen ?


NATAL 25 DESEMBER - HARI RAYA SOL INVICTUS

Perayaan ulang tahun (natal) ini baru muncul abad IV Masehi di Romawi. 

Sejarah hari perayaan sol invincibilis day. Hari dewa matahari. Orang2 pagan romawi biasa merayakan pesta "MATAHARI YANG TAK TERKALAHKAN" (sol invincibilis). Pesta ini bersamaan dg peralihan musim dingin ke musim gugur. Saat tgl 25 desember tiba, matahari bersinar lebih lama (panjang). Jadi saat siang hari waktunya lebih panjang daripada malam. masyarakat Romawi beranggapan n meyakini bahwa itulah saat matahari mengalami kemenangan atas kegelapan, karena 6 bulan sebelumnya waktu siang lebih pendek dari malam.
Itulah sebabnya masyarakat romawi yg penuh dgn mitos pagan, memuja dewa matahari pada setiap tanggal 25 desember.
Jadi asal mula PERAYAAN NATAL tgl 25 desember adalah hari pemujaan kepada lahirnya DEWA SOL alias dewa matahari. Hari kelahiran Dewa Matahari.
Sejak abad IV masehi, pesta pemujaan dewa matahari dijadikan hari kelahiran tuhan yesus kristus. Intinya adalah  sinkretisme (penggabungan) sesama agama pagan. Tujuannya agar agama kristen mudah diterima oleh bangsa romawi. Bagi bangsa romawi yg memiliki dewa banyak, tidak masalah bagi mereka menerima yesus sebagai dewa. Asal mitos dewanya diakui, maka mereka mudah menerima agama baru (kristen) yang tuhannya juga lebih dari satu.

TIDAK ADA ayat alkitab yg menyebut Yesus lahir tgl 25 Desember.

Perlu diketahui pula, sebelum abad VI Masehi, blom ada kalender Masehi. Kalender ini baru dibuat tahun 525 oleh Diakon Dianisius n diresmikan oleh gereja. Tahun 1 Masehi sendiri, ditetapkan atas perhitungan ini n dijadikan tahun kelahiran yesus. Walaupun berdasar tulisan di ayat2 alkitab, tahun penetapan ini juga tidak akurat dg tahun kelahiran yesus.

Jadi patut direnungkan, pesta pora hari raya NATAL 25 Desember menurut kristen  itu menyambut kelahiran siapa ?  

memuja Dewa matahari atau merayakan kelahiran (Natal) yesus ?

Jelas bhw hari Natal tanggal 25 desember itu bukan hari lahirnya yesus. 

Silakan baca juga untuk mengetahui asal usul sejarah pohon cemara natal




5 komentar:

  1. Saya bertanya apakah saat perayaan natal, orang menggebukan dewa matahari atau Yesus, nah soal tanggal yang sama. itu hal yang mungkin terjadi..

    BalasHapus
  2. Kelahiran Yesus Menurut Bibel
    Untuk menyibak tabir Natal pada tanggal 25 Desember yang diyakini sebagai Hari Kelahiran Yesus, marilah kita simak apa yang diberitakan oleh Bibel tentang kelahiran Yesus sebagaimana dalam Lukas 2:1-8 dan Matius 2:1,10,11 (Markus dan Yohanes tidak menuliskan kisah kelahiran Yesus).
    Lukas 2:1-8: ”Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia.
    Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.
    Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galelilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud- supaya didaftarkan bersama dengan Maria, tunangannya yang sedang mengandung.
    Ketika mereka disitu tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lapin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka dirumah penginapan.
    Didaerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjanga kawanan ternak mereka pada waktu malam.”
    Jadi, menuru Bibel, Yesus lahir pada masa kekuasaan Kaisar Agustus yang saat itu yang sedang melaksanakan sensus penduduk (7M=579 Romawi). Yusuf, tunangan Maryam ibu Yesus berasaldari Betlehem, maka mereka bertiga ke sana, dan lahirlah Yesus di Betlehem, anak sulung Maria. Maria membungkusnya dengan kain lampan dan membaringkannya dalam palungan (tempat makan sapi, domba yang terbuat dari kayu). Peristiwa itu terjadi pada malam hari dimana gembala sedang menjaga kawanan ternak mereka di padang rumput.
    Menurut Matius 2:1, 10, 11
    Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman Herodus, datanglah orang-orang Majus dari Timur ke Yerusalem. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersuka citalah mereka. Maka masukalah mereka kedalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibunya.
    Jadi menurut Matius, Yesus lahir dalam masa pemerintahan raja Herodus yang disebut Herodus Agung yang memerintah tahun 37 SM- 4 M (749 Romawi), ditandai dengan bintang-bintang yang terlihat oleh orang-orang Majusi dari Timur.
    Cukup jelas pertentangan kedua Injil tersebut (Lukas 2:1-8 dan Matius 2:1, 10, 11) dalam menjelaskan kelahiran Yesus. Namun begitu keduanya menolak kelahiran Yesus tanggal 25 Desember. Penggambaran kelahiran yang ditandai dengn bintang-bintang di langit dan gembala yang sedang menjaga kawanan domba yang dilepas bebas di padang rumput beratapkan langit dengan bintang-bintangnya yang gemerlapan, menunjukkan kondisi musim panas sehingga gembala berdiam di padang rumput dengan domba-domba mereka pada malam hari untuk menghindari sengatan matahari. Sebab jelas 25 Desember adalah musim dingin. Sedang suhu udara di kawasan Palestina pada bulan Desember itu sangat rendah sehingga salju merupakan hal yang tidak mustahil.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk itu perlu kita cermati pendapat sarjana Kristen Dr. Arthus S. Peak, dalam Commentary on the Bible – seperti dikutip buku Bible dalam Timbangan oleh Soleh A. Nahdi (hal 23): Yesus lahir dalam bulan Elul (bulan Yahudi), bersamaan dengan bulan Agustus-September.
      Sementara itu Uskup Barns dalam Rise of Christianity – seperti juga dikutip oleh Soleh A. Nahdi berpendapat sebagai berikut:
      ”Kepercayaan, bahwa 25 Desember adalah hari lahir Yesus yang pasti tidak ada buktinya. Kalau kita percaya cerita Lukas tentang hari lahir itu dimana gembala-gembala waktu malam menjaga di padang di dekat Betlehem, maka hari lahir Yesus tentu tidak di musim dingin di saat suhu di negeri pegunungan Yudea amat rendah sekali sehingga salju merupakan hal yang tidak mustahil. Setelah terjadi banyak perbantahan tampaknya hari lahir tersebut diterima penetapannya kira-kira tahun 300 Masehi”
      Pada Tahun Berapa Yesus Lahir?
      Umat Kristen beranggapan bahwa Yesus dilahirkan pada tahun 1, karena penanggalan Masehi yang dirancang oleh Dionysius justru dibuat dan disesuaikan dengan tahun kelahiran Yesus. Namun Injil Lukas 2:1 (telah dikutip sebelumnya) menyatakan Yesus lahir dalam masa pemerintahan Kaisar Agustus jadi antara tahun 27 Sebelum Maseh-14 Sesudah Masehi. Sedangkan Matius: 2:1 (Juga telah dikutip) menyatakan Yesus lahir dalam masa pemerintahan raja Herodes Agung: tahun 37 Sebelum Masehi-4 Sesudah Masehi.
      Ternyata antara pemahaman yang beredar di kalangan umat Kristen tentang kelahiran Yesus dengan berita yang disampaikan oleh Injil, Lukas maupun Matius, tidaklah menunjukkan suatu kepastian, sehingga ilmuwan-ilmuwan mereka ada yang menyatakan Yesus lahir tahun 8 Sebelum Masehi, tahun 6 Sebelum Masehi, tahun 4 sesudah Masehi. Antara lain di kutip dari buku tulisan Rev. Dr. Charles Francis Petter, MA. . B.D., S.T.M. yang berjudul, The Lost Years of Jesus Revealed hal 119 sebagai berikut:
      Pada abad ke-19 setelah terbukti dan akhirnya diakui bahwa Herodes telah mati 4 tahun sebelum masehi dan setelah ditetapkan, bahwa menurut cerita Matius (2:16) raja Herodes memerintahkan pembunuhan kanak-kanak umur/dibawah umur dua tahun untuk membinasakan Yesus harus digeser kebelakang, paling sedikit 4 tahun sebelum masehi. Masa kini para sarjana lebih condong menggeserkan tanggal lahirnya Yesus itu 5 sampai 6 tahun kebelakang tahun Masehi. Kesulitan menentukan tanggal kelahiran Yesus, kehidupannya, dan kematiannya terpaksa ditimbulkan kembali karena adanya keterangan-keterangan yang banyak terdapat dalam gulungan-gulungan Essene (yang terdapat di gua Qamran) malah soal-soal yang berhubungan dengan ketuhanan juga harus dibangkitkan kembali.
      Jadi sampai hari ini pun tidak ada kejelasan tahun berapa Yesus dilahirkan.

      Hapus
  3. http://www.indonesianpapist.com/2011/12/asal-usul-perayaan-natal.html
    Banyak yang berpikir bahwa Natal adalah adopsi atas tradisi pagan, namun fakta sejarah Natal tidak berbicara demikian. Asal-usul Hari Natal itu berasal dari tradisi historis dalam Gereja Katolik sendiri.

    Gereja menetapkan tanggal 25 Desember sebagai Hari Raya Natal untuk merayakan Hari Kelahiran Yesus Kristus. Gereja Katolik telah merayakan Natal sejak abad-abad pertama Gereja Katolik hadir. Daniel Rops, seorang sejarawan dari Prancis, mengatakan bahwa pada masa penganiayaan Gereja Katolik sampai keluarnya Edict Milan (313) yang memberikan kebebasan beragama kepada Gereja Katolik, umat Katolik telah merayakan Natal secara sembunyi-sembunyi di Katakombe-katakombe (makam bawah tanah) yang ada di Kekaisaran Romawi. [Daniel Rops, Prières des Premiers Chrétiens, Paris: Fayard, 1952, pp. 125-127, 228-229].

    Mendukung pernyataan Daniel Rops ini, saya tampilkan sebuah lukisan fresco abad ke-2 dari Gereja Katakombe St. Priscilla di Roma yang menggambarkan Nativity of Christ atau Kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus.

    Lukisan Fresco Kelahiran Yesus Kristus dari abad ke-2 di Katakombe St. Priscilla di Roma
    Sebagaimana bukti sejarah yang dikutip oleh Hospinian; Bapa Gereja Teofilus, Uskup Caesarea di Palestina (115-181 M), yang hidup dalam masa pemerintahan Kaisar Commodus mungkin adalah orang pertama yang secara eksplisit memberikan pernyataan mengenai Natal:

    “Kita harus merayakan hari kelahiran Tuhan kita pada tanggal 25 Desember yang akan berlangsung.” [Magdeurgenses, Cent. 2.c.6. Hospinian, de Origin Festorum Christianorum]

    Sextus Julius Africanus (220 AD), walau tidak berbicara mengenai adanya perayaan Natal, ia secara implisit menyatakan bahwa 25 Desember sebagai tanggal kelahiran Kristus. Dalam bukunya Chronographia, ia mengatakan bahwa dunia diciptakan pada tanggal 25 Maret berdasarkan kronologi Yahudi dan sejarah Kristen Perdana. Ia mengatakan bahwa pada tanggal 25 Maret ini, Sang Firman Allah menjelma menjadi manusia; hal ini membuat sense simbolis yang sempurna karena pada saat Penjelmaan ini, penciptaan yang baru dimulai. Berdasarkan Julius Africanus, karena Sang Firman Allah menjelma menjadi manusia sejak masa Dia dikandung oleh Perawan Maria, hal ini berarti setelah 9 bulan, Sang Firman Allah yang telah menjadi manusia itu lahir pada tanggal 25 Desember.

    St. Hipolitus dari Roma, pentobat yang dulunya seorang anti-Paus pada masa penggembalaan Paus St. Zephyrinus, Paus St. Kallistus I, Paus St. Urbanus I dan Paus St. Pontianus, secara eksplisit juga menyatakan bahwa Yesus Kristus lahir pada tanggal 25 Desember:

    Untuk kedatangan pertama Tuhan kita dalam daging, [terjadi] ketika Ia lahir di Betlehem, eight days before the kalends of January (25 Desember), hari keempat (Rabu) dalam minggu ketika Augustus (kaisar Romawi) dalam 42 tahun [pemerintahannya] tetapi dari Adam 5500 tahun. Ia (Yesus) menderita pada [usia] 33 tahun, eight days before the kalends of April (25 Maret), tahun kelimabelas Kaisar Tiberius ketika Rufus dan Roubellion dan Gaius Caesar, untuk keempat kalinya, dan Gaius Cestius Saturninus menjadi konsul [di Roma]. (St. Hippolytus of Rome (c. 225 AD), Commentary on Daniel 4.23.3)


    BalasHapus
  4. he he he kayaknya yang buat website salah satu pengikut anti kristus jaman sekarang he he he he, tapi kita percaya kasih dan mujizat Tuhan yesus pasti nyata adanya amien

    BalasHapus