Laman

Sabtu, 18 April 2015

INJIL YOHANES

"pengarang Injil Yohanes yaitu Yohanes rasul, murid yang dikasihi oleh Kristus. Yang menguatkan adalah kesaksian dari para Bapa Gereja seperti: St. Yustinus Martir, St. Irenaeus, St. Klemen dari Aleksandria, Tertulianus, St. Siprianus, St. Athanasius, Eusebius, St. Ambrosius, St. Hieronimus, St. Augustinus."
bibel injil yohanes

pengarang Injil Yohanes yaitu Yohanes rasul

Kalimat di atas adalah dogma turun-temurun yang diajarkan pihak gereja kepada para jemaat dan dipercaya begitu saja tanpa pernah ada keingintahuan apakah gereja menyimpan kedustaan atau kebohongan. Benarkah kitab Injil Yohanes ditulis oleh Yohanes murid yesus ? Benarkah pihak gereja dan pemuka agama kristen dan katolik berkata jujur ? Apakah kesaksian para Bapa Gereja yang disebutkan gereja adalah benar ?
Mari MAK ajak untuk berpikir kritis dan mengetahui kebenaran yang ada.

 Yohanes secara umum telah diakui sebagai salah satu muridnya yesus yang diakui pula sebagai penulis dari kitab Injil yohanes.Benarkah pengakuan pada umumnya orang kristen memang demikian benar apa adanya ataukah pengakuan itu cuma kebiasaan orang kristen pada umumnya yang disampaikan secara alisan yaitu dari mulut orang tua kepada anaknya (spekulasi yang disampaikan secara turun-temurun) ? Sebelum kita membahas tentang siapa yohanes,sebaiknya kita memahami dulu tentang kata ganti orang pertama,kedua dan ketiga.Sebab dari pembahasan tentang kata ganti orang itu,tenyata mempunyai maksud dan tujuan yang berbeda. Untuk mempelajarinya, silahkan anda belajar n bertanya ke guru bahasa indonesia terdekat di kota anda.  

Pada injil yohanes,tepatnya pada yoh 1 : 6 – 8 (Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes,ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya.Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu.),bahwa pada ayat-ayat tersebut menceritakan tentang yohanes dan juga tugasnya yaitu memberian kesaksian tentang terang, yang terang tersebut adalah yesus sendiri. Penggunaan kata ganti tersebut tampaknya ditulis oleh orang diluar yohannes, kecuali apabila yohanes memang gemar menggunakan kata ganti “ia” terhadap dirinya alih-alih menggunakan kata “aku”. Orang kristen tampaknya tidak mempermasalahkan keganjilan tersebut atau ga pernah baca serius isi alkitab, karena itu secara tradisional injil ini dipercaya ditulis oleh yohanes anak zebedeus, namun pandangan tersebut kini disangkal oleh kebanyakan sarjana modern.
Selain daripada itu, mungkin diantara anda akan membantah dan mengatakan bahwa apa yang dimaksud pada ayat itu adalah yohanes pembaptis seperti yang disampaikan pada ayat selanjutnya pada yoh 1 : 19 – 34 dan pada ayat tersebut sangat jelas bahwa yang dimaksud “ia’ itu adalah yohanes pembaptis. Baiklah,jika itu memang pendapat anda dan yang pastinya kebenaran yang akan saya sampaikan selanjutnya tentang yohanes (penulis injil yohanes) ternyata bukanlah muridnya yesus tidak akan pernah terbantahkan oleh anda.
A. Tricot dan R.P. Rouguet yakin bahwa injil yohanes dikarang oleh seorang saksi-mata, pengarangnya adalah yohanes anak zebedeus  (mat 10 : 2). Menurut Papias, lama setelah kematian yesus, yohanes menghabiskan sisa hidupnya di Efesus, pusat perkembangan agama kristen setelah kehancuran kuil yerusalem tahun 70 M. Tetapi jangan terburu-buru meyakini yohanes sebagai penulis utama injil ini. Pertama-tama,bila kita mempercayai yohanes murid yesus sebagai penulis injil ini, maka pastilah penulis injil ini adalah seorang yahudi palestina (mat 10 : 5 – 6 dan 15 : 24). Bertentangan dengan keyakinan bahwa injil ini ditulis pertama kali dalam bahasa yunani secara sempurna. Penggunaan bahasa Yunani dalam injil yohanes memang lebih unggul dari kitab-kitab lainnya, seakan-akan menandakan bahwa penulisnya merupakan orang yang sangat terpelajar.
Selain pada itu,pada kalimat penutup yang ada di injil yohanes,dia menulis sebagai berikut :
“Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini dan yang telah menuliskannya dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar.Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.” (yoh 21 : 24 – 25)
Dengan membaca secara kritis terhadap ayat-ayat tersebut,maka kita akan melihat bahwa kalimat itu bukanlah kata-kata dari penulis asalnya,tetapi kata-kata ini memperlihatkan kesaksian orang ketiga dan merupakan tambahan/penyisipan pada masa berikutnya oleh tangan lain bagi manuskrip asli untuk menjadikan orang mempercayai bahwa injil ini memang berasal dari muridnya yesus.
Evanson (1792),Bretschneider (1820) dan David Friedrich Strauss (1834-1840) adalah orang-orang pertama yang mempertanyakan keotentikan injil yohanes. Alasan utama dari mereka yang menolak keotentikan injil yohanes adalah karena yohanes telah dengan begitu jelasnya menyatakan ke-Allahan yesus sang penebus sebagai pusat dan inti narasi injilnya. Namun demikian, bahkan Adolf Harnack (1851-1930) seorang teolog Jerman yang sependapat dengan mereka, akhirnya menerima bahwa,meskipun ia menolak otentisitas injil Yohanes, ia juga tidak dapat menemukan solusi yang memuaskan tentang permasalahan [asal usul] injil yohanes: “Lagi dan lagi saya telah berusaha memecahkan masalah dengan beragam teori yang mungkin, tetapi semua itu malah mengarahkan aku kepada kesulitan-kesulitan yang lebih besar, dan bahkan bertentangan satu sama lain.” (“Gesch. der altchristl. Lit.”, I, pt. ii, Leipzig, 1897, p. 678.)
Dengan demikian ada dua kemungkinan. 
Kemungkinan pertama:
pihak yang berdusta. adalah Para Bapa Gereja  seperti: St. Yustinus Martir, St. Irenaeus, St. Klemen dari Aleksandria, Tertulianus, St. Siprianus, St. Athanasius, Eusebius, St. Ambrosius, St. Hieronimus, St. Augustinus.telah turun-temurun berdusta dan diteruskan oleh pemuka agama katolik dan protestan. 
Atau Kemungkinan Kedua:
 Para Bapa Gereja  seperti: St. Yustinus Martir, St. Irenaeus, St. Klemen dari Aleksandria, Tertulianus, St. Siprianus, St. Athanasius, Eusebius, St. Ambrosius, St. Hieronimus, St. Augustinus tak pernah bersaksi mengakui bahwa Injil Yohanes ditulis oleh Yohanes murid yesus, tetapi pihak gereja yang berdusta mengatakan bahwa para Bapa Gereja awal mengakui Injil Yohanes ditulis oleh yohanes muris yesus.

Injil Yohanes TIDAK ditulis oleh Yohanes murid Yesus

Kesimpulannya:

Injil Yohanes TIDAK ditulis oleh Yohanes murid Yesus, melainkan ditulis oleh orang ga jelas asal-usul dan identitasnya. Dengan demikian kita tak boleh mengakui bahwa Injil Yohanes ditulis oleh pengarang yang diilhami oleh Allah. 

Hasil penelitian para sarjana dan profesor Perjanjian Baru yang tergabung dalam Jesus Seminar  tahun 1993, di kota Sanoma CaIifornia, disponsori oleh Westar Institute, akhirnya membuka rahasia.  Ada 76 orang ahli dari berbagai kalangan, seperti guru besar dari berbagai universitas terkenal didunia, para ahli ilmu theologi dari Katolik dan Protestan, ahli kitab suci, ahli bahasa Ibrani dan diterbitkan dalam dalam buku The Five Gospels yang diterbitkan oleh Harper San Fransisco, oleh Robert W. Funk dan Roy W Hoover membuktikan hal yang mengejutkan. Hampir semua ayat Injil Yohanes bukan perkataan Yesus. silakan baca penjelasannya di hasil Jesus Seminar, Five Gospel. 




4 komentar:

  1. Kitabnya satu penulisanya banyaak, penulisnya bnyak ngk ada satupun injil yesus... ooo.oh...

    BalasHapus
  2. Kitabnya satu penulisanya banyaak, penulisnya bnyak ngk ada satupun injil yesus... ooo.oh...

    BalasHapus
  3. Tuhan menghapus dosamu, dan tetap memberkatimu. Bertobat lah dan percayalah pada Injil, karena Kerajaan Tuhan sudah dekat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo km percaya Injil, maka bertobatlah.
      buka kitab n baca :Bilangan 23:19 Allah BUKANLAH manusia,

      artinya apa ?
      Allah BUKAN Yesus.karena yesus itu manusia.
      Kesimpulan: Yesus bukan Tuhan.

      ayo bertobatlah. sembahlah Allah saja. berhentilah menyekutukan Allah. jangan keburu mati. Tuhan tak akan mengampunimu jika sampe mati masih menyembah manusia.

      Hapus