SEJARAH ASAL MULA SINTERKLAS

Apakah Sinterklas itu fakta atau mitos ?
Benarkah ada sinterklas yang baik hati dan memberi kado natal ?
Entah bagaimana kisahnya, tiba-tiba perayaan Natal selalu ada sosok Sinterklas. Padahal kalau kita kembali ke Injil, kita tidak menemukan sosok bernama Sinterklas.

agar kalian tahu, MAK akan bahas sejarah asal mula tokoh dongeng Sinterklas di tiap peringatan hari raya Natal 25 desember.

 Sinterklas adalah sosok tua berbaju merah berjaanggut lebat dengan tubuh subur yang membagi-bagikan hadiah.  Kita di Indonesia mengenal Sinterklas dari tradisi Belanda, karena itu kita menyebutnya Sinterklaas. Juga ada Zwater Piet (Piet Hitam) yang bertugas memukuli anak-anak nakal. Itu juga kita kenal dari tradisi Belanda, tapi aslinya berasal dari daerah sekitar Turki sekarang.

 Tokoh Sinterklas sudah terkenal paling tidak sejak Abad Pertengahan. Tapi dia baru menjadi sangat fenomenal mulai abad ke-18 sampai ke-19 di Amerika.


tidak ada sesungguhnya kaitan antara natalan dengan Sinterklas.

mitos sinterklas dipercaya berasal dari paganisme Nimrod

mitos sinterklas sesungguhnya berawal dari paganisme babilonia.
Mitos Sinterklas banyak memilki versi, namanya juga mitos yang banyak dibumbui dongeng dan khayalan.
salah satunya adalah mitos tentang seorang uskup di daerah Myrna, bernama Nicholas.
Menurut kabar burung pada saat Nikolas mengadakan perjalanan ke tanah suci dalam perjalanan kapalnya dilanda angin ribut, sehingga salah satu tiang layarnya patah dan menimpa kepala dari seorang kelasi di kapal itu. Yang mengakibatkan kematian dari kelasi tersebut. Dengan doa akhirnya Nicolaas bisa meredakan angin ribut tersebut bahkan ia bisa "menghidupkan" kembali kelasi yang telah meninggal tadi. Sejak saat itulah Nikolas menjadi terkenal sebagai santo atau orang suci pelindung dari para pelaut dan semua kapal dagang.
Kepercayaan tersebut semakin besar dan semakin kuat sehingga ia dianggap sebagai wakil Tuhan untuk melindungi mereka oleh para pelaut Yunani maupun Italia pada saat tersebut. para penganut kristen menjadikan Nikolas sebagai Dewa Pelindung Pelaut.
Pada tanggal 9 Mei 1087 para pemilik kapal dari Italia, mengambil semua tulang-tulang dan semua sisa dari jasad Nikolas untuk dipindahkan dari Turki ke Italia ke kota Bari. Dan disana dibuat satu gereja besar yang diberi nama St Nicolaas Katedral. Oleh sebab itu tiap tanggal 9 Mei orang Italia merayakan hari St Nikolas sebagai hari pelindung para pelaut.
Sebelum sisa tubuh Nikolas dipindahkan ke Italia, orang Italia sudah punya paham pagan yang percaya akan cerita mengenai seorang nenek sihir yang bernama Befana. Ia mendapatkan tugas dari malaikat untuk memberikan hadiah kepada Yesus pada saat Yesus dilahirkan, seperti juga orang majus, tetapi karena kelalaiannya ia datang terlambat. Oleh sebab itu Befana mendapat hukuman tiap tahun sebelum kelahiran Yesus, ia harus memberikan hadiah sebanyak mungkin kepada anak-anak kecil yang tidak mampu.
Kepercayaan yang lebih bersifat pagan ini dianut oleh banyak orang Italia, maka dari itu para pemuka agama di Italia mengambil keputusan agar kepercayaan dari nenek sihir Befana ini dialihkan saja kepada Sinterklas. Diharapkan bisa memulihkan citra dan nama baik dari orang Katolik sekalian mengalihkan kepercayaan animisme mereka, menjadi percaya bahwa yesus itu Tuhan. demikianlah cara gereja bekerja, semua kepercayaan pagan diadopsi untuk mendukung yesus itu Tuhan.
Inilah awal dari kepercayaan bahwa Sinterklas selalu memberi hadiah kepada anak-anak pada saat hari ulang tahunnya. Bahkan pengalihan ini memberi efek sampingan lainnya seakan-akan ada dua Sinterklas, yang satu sebagai pelindung para pelaut sedangkan yang lain ialah pelindung dari anak-anak dan dua-duanya berasal dari Myra (Turki).
Para pelaut zaman dahulu kebanyakan orang Spanyol, maka dari itu orang Belanda percaya bahwa Sinterklas datang dari Spanyol dan tentu datangnya dengan kapal laut.  Kebanyakan kelasi dari para kapal dagang zaman dahulu adalah budak-budak dari Afrika, maka dari itu jelas pembantu dari Sinterklas pun harus seorang budak dari Afrika yang diberi nama Zwarte Piet (Piet Hitam).
Dongeng ini semakin bertambah bumbunya. Sinterklas selalu berusaha apabila ia memberi sesuatu, agar tidak dilihat maupun diketahui oleh si penerima, sesuai dengan ajaran dari Alkitab. Suatu hari ia  membantu seseorang dari sebuah atap rumah dengan menjatuhkan sekantung uang melalui cerobong asap. Dan kebetulan uang tersebut jatuh ke dalam kaos kaki yang sedang digantungkan oleh anak si pemilik rumah untuk dikeringkan di dekat api pemanas.
Sejak saat itu dongeng bertambah dengan kepercayaan bahwa Sinterklas selalu datang melalui cerobong asap di waktu tengah malam dan memberi hadiah untuk anak-anak di kaos kaki atau kantong di dekat ranjang atau di bawah pohon Natal.

Sikap Vatikan terhadap Sinterklas.
Walaupun Sinterklas merupakan gambaran dari seorang uskup gereja Katolik, Paus tidak yakin akan kebenarannya karena pada kenyataannya lebih banyak dongeng atau khayalan yang dibuat mengenai Sinterklas, bahkan juga tercampur dengan berbagai kepercayaan dan budaya pagan. Pada 1970 Vatikan menghapus dan mencoret nama Sinterklas dari daftar orang-orang suci, tetapi karena banyaknya protes yang berdatangan, akhirnya Vatikan memberikan kelonggaran dan kebebasan untuk memilih apakah Sinterklas termasuk orang suci atau bukan diserahkan kepada diri masing-masing, tetapi secara resmi Sinterklas bukan termasuk orang yang dianggap suci lagi. Keputusan vatikan kalah sama keinginan mayoritas jemaat. Inilah agama yang selalu menuruti kemauan jemaat.
Paus Paulus VI memerintahkan agar sisa mayat dari Sinterklas dipindahkan saja dari Italia ke Amerika. Dengan demikian diharapkan orang Eropa akan bisa lebih cepat melupakan Sinterklas. Tepatnya pada 5 Desember 1972 sisa dari mayat Sinterklas sudah dipindahkan dari gereja Saint Nicolas ke  New York.

Itulah asal usul sejarah mitologi sinterklas dalam ritual perayaan natal 25 Desember.