Membaca Ayat renungan harian ALKITAB Katolik Kristen Protestan untuk mengenal ajaran TUHAN ALLAH, menuju jalan yang dijanjikan Yesus dalam 10 Hukum Taurat dan Injil agar selamat dari dajjal anti kristus.

Laman

Jumat, 13 Juni 2014

KONTROVERSI KETUHANAN YESUS SEBELUM KONSILI NICEA

Kali ini MAK akan sampaikan sejarah agama kristen sebelum konsili Nicea. Ada kontroversi mengenai ketuhanan Yesus antara pengikut Yesus dan Alexander

alexander menghukum arius yang mengajarkan monotheisme, yesus bukan tuhan.

Tahun 318 terjadi ketegangan antara Arius dan Alexander, ketika Arius mengajarkan Injil Yesus. Ajaran Arius yang kemudian menimbulkan perdebatan dan perselisihan dengan Alexander adalah mengenai ketuhanan Kristus. Arius sejalan dengan pemikiran Origenes, ia percaya bahwa Allah Bapa lebih besar daripada Sang Anak atau Kristus dan juga kemudian lebih besar daripada Roh Kudus. Ia meneruskan ajaran monoteisme para nabi utusan Allah.  Ia mengajarkan pemahaman  bahwa hanya Allah Bapa yang merupakan Allah, sedangkan Kristus atau Sang Anak hanya merupakan makhluk ciptaan Allah Bapa, yang sulung dan tertinggi, tetapi Yesus bukan Allah. Sebagai makhluk ciptaan, Kristus tidak kekal. Pernah ada masa dimana yesus tidak ada, dan kemudian yesus diciptakan dari yang tidak ada. Pokok-pokok pemahaman Injil Yesus yang dibawa Arius ini terdapat dalam buku tulisannya yang berjudul Thallia.
Alexander yang menganut paganisme Romawi, bahwa Dewa dapat menjelma jadi manusia, tidak menyetujui ajaran Arius ini. Menurut Alexander, Sang Bapa adalah kekal, namun tidak pernah ada tanpa Sang Anak, maka Sang Anak juga kekal. Sang Anak tidaklah diciptakan Allah dari ketiadaan, namun Ia sudah ada bersama Allah dan sehakikat dengan Allah. Menurut Alexander yang kental dengan mitologi helenisme Yunani, Sang Anak haruslah benar-benar Allah agar dapat menyelamatkan manusia.

Karena merasa ajaran pagan kristen terancam oleh kehadiran Arius,maka pada tahun 318 Alexander mengadakan sinode di Alexandria yang memutuskan agar Arius dihukum. Alexander mengutuk ajaran Arius yang berTuhan Esa. Arius juga dikutuk bersama lima orang presbiter dan enam orang diaken lain. Namun, Arius juga memiliki banyak pendukung. Ia kemudian meminta bantuan kepada Eusebius dari Nicomedia. Eusebius memiliki posisi yang kuat untuk mendukung Arius, dan hal ini menyulut perpecahan besar. Keributan ini membagi dua gereja di Alexandria menjadi kubu Arius dan kubu Alexander.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar