Sudah paham Sejarah agama Kristen / Katolik blom ?
MAK akan bahas tentang tokoh gereja awal yang bernama Arius. Arius adalah Tokoh Gereja yang Menyatakan Yesus Bukan Anak Tuhan.
Arius
(250-336 M) adalah salah seorang murid utama Lucian berbangsa Libya yang juga
bersama-sama dengan gurunya menegakkan ajaran Tauhid kepada Allah, Arius
merupakan seorang presbyter (ketua majelis agama) di gereja Baucalis
Alexandria, salah satu gereja tertua dan terpenting di kota itu pada tahun 318
M.
Sejak tewasnya Lucian pada tahun 312 M ditangan orang-orang gereja Paulus, perlawanan Arius terhadap doktrin Trinitas semakin memuncak, dan dalam perjuangannya ini, Arius mendapatkan dukungan dua orang saudara Kaisar Constantin yang bernama Constantina dan Licunes.
Sejak tewasnya Lucian pada tahun 312 M ditangan orang-orang gereja Paulus, perlawanan Arius terhadap doktrin Trinitas semakin memuncak, dan dalam perjuangannya ini, Arius mendapatkan dukungan dua orang saudara Kaisar Constantin yang bernama Constantina dan Licunes.
"Jika Jesus itu benar-benar anak Tuhan
atau Tuhan itu sendiri, maka Bapa harus ada lebih dahulu. Oleh karena itu harus
ada "masa" sebelum adanya anak. Artinya anak adalah makhluk. Maka anak itu pun
tidak selamanya ada atau tidak abadi. Sedangkan Tuhan yang sebenarnya haruslah
abadi, berarti Jesus tidaklah sama dengan Tuhan."
Atas pandangan Arius tersebut, sebanyak 100 orang pendeta Mesir dan Libya berkumpul untuk mendengar pandangan Arius. Pada waktu inilah juga Arius mengemukakan kembali pendangannya :
Atas pandangan Arius tersebut, sebanyak 100 orang pendeta Mesir dan Libya berkumpul untuk mendengar pandangan Arius. Pada waktu inilah juga Arius mengemukakan kembali pendangannya :
"Ada masa sebelum adanya Jesus, sedangkan Tuhan sudah ada
sebelumnya. Jesus ada kemudian, dan Jesus hanyalah makhluk biasa yang bisa
binasa seperti makhluk-makhluk lainnya. Tetapi Tuhan tidak mungkin
binasa."
Arius memperkuat pendapatnya dengan sejumlah ayat-ayat Injil seperti Yohanes 14:8, "Bapa lebih besar daripada Jesus"; Seandainya kita mengakui bahwa Jesus adalah sama dengan Tuhan, maka kita harus menolak kebenaran ayat Yohanes tersebut.
Pendapat Arius ini secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut : "Jika Jesus memang "anak Tuhan", maka akan segera disertai pengertian bahwa "Bapak Tuhan" haruslah ada terlebih dahulu sebelum adanya sang "Anak".
Oleh sebab itu tentulah akan terdapat jurang waktu ketika "Anak" belum ada. Oleh karena, "Anak" adalah makhluk yang tersusun dari sebuah "esensi" atau makhluk yang tidak selalu ada. Dan Tuhan merupakan suatu zat yang bersifat mutlak, kekal, tidak terlihat dan berkuasa, maka Jesus tidak mungkin bisa menjadi sifat yang sama sebagaimana sifat Tuhan.
Argumen Arius ini tidak dapat dibantah lagi, maka mulai tahun 321 M Arius dikenal sebagai seorang presbyter pembangkang. Ia mendapat banyak dukungan dari Uskup-uskup daerah Timur. Hal ini membuat Alexander (yang pernah menghukum mati Origen tahun 250 M) menjadi semakin marah.
Arius pula orangnya yang sangat menentang keras keputusan Nicea pada tahun 325 M, sehingga senantiasa mendapatkan tantangan dari orang-orang gereja Paulus. Pada tahun 336 Arius dibunuh di Constantinopel dalam satu muslihat yang licik.
Setelah terbunuhnya Arius, Naskah Injil diseragamkan. Naskah yang tidak sama dengan pihak Gereja pengikut Paulus dimusnahkan. Naskah-naskah injil banyak yang dibakar dan dinyatakan sebagai apokripa. Semua pengikut ajaran Yesus penganut paham monotheisme diburu dan dibunuh dengan cara yang keji. Semua yang menolak trinitas-diperangi habis-habisan. Inilah sejarah agama Kristen / katolik.
Arius memperkuat pendapatnya dengan sejumlah ayat-ayat Injil seperti Yohanes 14:8, "Bapa lebih besar daripada Jesus"; Seandainya kita mengakui bahwa Jesus adalah sama dengan Tuhan, maka kita harus menolak kebenaran ayat Yohanes tersebut.
Pendapat Arius ini secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut : "Jika Jesus memang "anak Tuhan", maka akan segera disertai pengertian bahwa "Bapak Tuhan" haruslah ada terlebih dahulu sebelum adanya sang "Anak".
Oleh sebab itu tentulah akan terdapat jurang waktu ketika "Anak" belum ada. Oleh karena, "Anak" adalah makhluk yang tersusun dari sebuah "esensi" atau makhluk yang tidak selalu ada. Dan Tuhan merupakan suatu zat yang bersifat mutlak, kekal, tidak terlihat dan berkuasa, maka Jesus tidak mungkin bisa menjadi sifat yang sama sebagaimana sifat Tuhan.
Argumen Arius ini tidak dapat dibantah lagi, maka mulai tahun 321 M Arius dikenal sebagai seorang presbyter pembangkang. Ia mendapat banyak dukungan dari Uskup-uskup daerah Timur. Hal ini membuat Alexander (yang pernah menghukum mati Origen tahun 250 M) menjadi semakin marah.
Arius pula orangnya yang sangat menentang keras keputusan Nicea pada tahun 325 M, sehingga senantiasa mendapatkan tantangan dari orang-orang gereja Paulus. Pada tahun 336 Arius dibunuh di Constantinopel dalam satu muslihat yang licik.
Setelah terbunuhnya Arius, Naskah Injil diseragamkan. Naskah yang tidak sama dengan pihak Gereja pengikut Paulus dimusnahkan. Naskah-naskah injil banyak yang dibakar dan dinyatakan sebagai apokripa. Semua pengikut ajaran Yesus penganut paham monotheisme diburu dan dibunuh dengan cara yang keji. Semua yang menolak trinitas-diperangi habis-habisan. Inilah sejarah agama Kristen / katolik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar