Konsep Anak Tuhan
Dalam tulisan sebelumnya,
kita telah mewawancarai Dr. Jerald F. Dirks, master Teologi alumni Harvard University. Berikut ini Seri II tentang Konsep Anak Tuhan.
Oke Dr. Jerald, bisakah anda menceritakan kembali mengenai konsep “anak Tuhan”?
Dr. Jerald F. Dirks |
Tentu saja. Dalam Palestina abad pertama, jika kau mengatakan seseorang adalah anak Tuhan, artinya orang itu adalah hamba Tuhan yang saleh dan taat. Dan semua orang-orang Yahudi dan Palestina paham dengan istilah ini.
Masalahnya muncul ketika Paulus menjalankan Kekristenan mereknya sendiri dan mulai mengajarkan orang-orang non-Yahudi di kawasan Eropa. Ketika orang Yunani/Romawi mendengar kata “anak Tuhan”, mereka membayangkan tentang Tuhan yang turun dari Gunung Olympus dan menghamili manusia perempuan dan kemudian lahirlah seseorang seperti Hercules.
Jadi inilah yang dipahami orang-orang gentile (non-Yahudi) ketika Paulus menyampaikan pesan ini kepada mereka. Jadi mereka memahaminya dalam artian yang sangat berbeda.
Jadi ini sesuai dengan kalimat yang diduga diucapkan oleh Yesus dalam Bible ketika dia berkata “Aku hanya diutus kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.”
Ya, ayat itu ada di dalam Gospel Matius, ini merupakan kisah tentang wanita dari Kanaan yang sedang berkelana dan kemudian berseru kepada Yesus “Tuan, tolong aku, anakku kerasukan setan” dan Yesus tidak menanggapinya sama sekali. Wanita itu tetap berseru sehingga akhirnya muridnya berkata kepada Yesus “Suruh dia menjauh, dia mengganggu kita” kemudian Yesus berkata “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel” dan wanita itu tetap memohon-mohon kepadanya. Kemudian Yesus berkata lagi bahwa dia hanya diutus hanya kepada Israelites dan “tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Kemudian wanita itu berkata “Benar tuan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” Kemudian Yesus berkata “Hai ibu, besar juga imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki" dan dalam sekejap, anaknya sembuh.
Tapi yang paling penting adalah Yesus hanya diutus kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Dan orang-orang Israel dan Palestina, memahami kata “anak Tuhan” dalam artian seseorang yang saleh dan taat.
Bagaimana ketika Yesus berkata “Aku dan Bapa adalah satu", seseorang mungkin menggunakan ayat ini untuk mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan. Ini argumen mereka untuk mendukung keilahian Yesus, jadi apa menurutmu?
Jadi ketika mengatakan aku dan bapakku satu, apa artinya? Ini adalah pernyataan yang sangat samar yang dapat diinterpretasikan dalam banyak hal.
Bagaimana dengan “tidak ada yang datang kepada Bapa kecuali melalui aku.” Apa artinya?
Itulah pesan yang diajarkan Yesus. Dan umat muslim juga menerima pesan itu. Itu berarti bahwa Yesus adalah seorang Rasul Tuhan dan menyampaikan wahyu dari-Nya.
Dan begitu banyak dari ayat-ayat ini misalnya “Aku dan Bapaku adalah satu”, “Tidak ada seorangpun datang kepada Bapa kecuali melaluiku”, “Aku adalah jalan, kebenaran, dan kehidupan”, ini semua punya banyak pengertian dan agak samar.
Dan sekarang aku ingin membacakan beberapa ayat yang menunjukkan dengan jelas bahwa Yesus hanyalah hamba Tuhan. Kita mulai dari Markus 10:18.
“Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Tuhan saja.”
Lalu Yohanes 5:19:
“Maka Yesus menjawab mereka, katanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari dirinya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.”
Jadi jika dia Tuhan, seharusnya dia mampu melakukan segalanya. Tapi disini dikatakan bahwa dia tidak bisa melakukan apapun kecuali dia melihat Tuhan telah mengerjakannya.
Lanjut ke Yohanes 5:30:
“Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang aku dengar, dan penghakimanku adil, sebab aku tidak menuruti kehendakku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus aku.”
Masuk akalkah jika Tuhan diutus oleh Tuhan? Disini dia berkata bahwa dia Diutus oleh Tuhan. Jika Yesus adalah Tuhan, maka dia diutus oleh siapa?
Yohanes 14:28:
“Kamu telah mendengar, bahwa aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi aku, kamu tentu akan bersukacita karena aku pergi kepada Bapaku, sebab Bapa lebih besar dari pada aku.”
Yohanes 20:17:
“Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang aku, sebab aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudaraku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang aku akan pergi kepada Bapaku dan Bapamu, kepada Tuhanku dan Tuhanmu.”
Dengan jelas dia memberitahu bahwa dia akan pergi kepada “Tuhanku dan Tuhanmu”, jadi jelas dia bukan Tuhan.
Matius 14:23:
“Dan setelah orang banyak itu disuruhnya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, ia sendirian di situ.”
Jika kau berdo’a kepada Tuhan jadi jelas derajatmu lebih rendah daripada Tuhan. Jadi kau berada pada status yang lebih rendah dari-Nya.
Bagaimana kau menjelaskan ketika Thomas datang kepadanya, menyembahnya dan berkata “Tuanku dan Tuhanku!”
Itu adalah reaksi orang yang terkejut. Thomas melihat Yesus sedangkan dia berpikir Yesus telah mati, tapi Yesus datang. Tentu Thomas sangat terkejut dan gembira sehingga dia berkata “Ya Tuan, Ya Tuhan!”
Jadi kenapa orang-orang cenderung percaya bahwa Yesus adalah Tuhan meskipun ada ayat-ayat yang jelas?
Karena mereka diajari suatu sudut pandang tertentu dalam memahami ayat-ayat Bible. Jadi ketika mereka membaca ayat-ayat Bible yang ambigu, mereka secara otomatis menginterpretasikannya sesuai dengan yang diajarkan kepada mereka, misalnya ketika mereka masih anak-anak dan pergi ke sekolah Minggu.
Jadi ini berarti umat Kristen hanya membela sesuatu yang mereka inginkan, mereka ingin membuat ayat-ayat Bible terasa masuk akal, apakah mereka sengaja melakukannya?
Kupikir mereka tidak sengaja melakukannya. Mereka pergi ke sekolah minggu setiap hari. Jadi ketika mereka membaca Bible, mereka hanya menginterpretasikannya sesuai pikiran mereka masing-masing. Bukan berarti mereka sengaja mendistorsi atau dengan sengaja ingin berdebat, kurasa mereka telah diajarkan untuk melihat Bible dalam sudut pandang tertentu, tapi mereka tidak pernah berpikir dan memeriksanya sendiri “Tunggu dulu, ayat ini mempunyai banyak arti.”
Mari sekarang kita jelaskan kepada orang-orang tentang siapa sebenarnya Yesus dan Tuhan, sehingga orang-orang yang jujur dan tulus ketika dia mendengar ini, maka dia merasa ini cocok dengan pengertian Tuhan di dalam diri kita masing-masing.
Kami sebagai umat muslim percaya bahwa Tuhan Maha Esa dan tanpa sekutu. Tidak ada yang dapat menyamai-Nya, Dia lebih besar dari apapun, itulah mengapa umat muslim mengucapkan Allahuakbar (Allah Maha Besar). Dan kita sebagai manusia tidak mampu sepenuhnya mengerti tentang Tuhan karena Dia berada di luar kecerdasan manusia, Dia Maha Besar dan Maha Agung.
Tapi ada hal yang dapat kita mengerti, bahwa Tuhan itu berdiri sendiri, Tuhan itu satu, Tuhan itu Maha Penyayang. Inilah sifat-sifat Tuhan yang dapat kita temukan di dalam Al-Qur’an. Al-Wadud, Ar-Rahman yang berarti Maha Pengasih, Ar-Rahim yang berarti Maha Penyayang.
Dan Yesus sebenarnya utusan Tuhan. Yesus sepenuhnya manusia, dia punya hubungan yang spesial dengan Tuhan karena dia adalah rasul-Nya.
Dan Al-Qur’an berfirman bahwa tanda-tanda kebesaran Tuhan ada di sekitar kita. Yang harus kita lakukan hanyalah melihat di sekeliling kita, renungkanlah alam sekitar kita yang Tuhan ciptakan, dan dengan proses perenungan itulah kita akan menemukan Tuhan.
Al-Qur’an mengisahkan tentang Abraham A.S. yang percaya keesaan Tuhan karena mengamati ciptaan-Nya dengan mempelajari langit, dan dia dapat memahaminya ketika masih remaja berumur sekitar 14 tahun.
Jadi tanda-tanda-Nya ada di sekeliling kita dan tanda-tanda itu bisa ditemukan setiap orang.
Dan kau juga telah menulis begitu banyak buku. Jadi dimana seseorang bisa menghubungimu, membaca buku-buku yang kau tulis, dan mungkin menghadiri ceramah publikmu?
Cara paling mudah untuk menghubungiku adalah dengan mengunjungi websiteku www.dirksonlinebooks.com dan disana kau dapat menghubungiku lewat email dan memesan buku-bukuku.
Buku mana yang kau rekomendasikan kepada seseorang yang hanya punya pengetahuan dasar tentang Islam?
Ya, untuk seseorang yang baru mulai belajar Islam, aku akan menyarankan bukuku yang berjudul Understanding Islam. Ini adalah petunjuk bagi mereka yang memeluk Yudaisme atau Kristen. Dan bagi mereka yang ingin meneliti permasalahan tentang keilahian Yesus yang telah kita bahas hari ini, apakah Yesus benar-benar disalib, apakah Yesus adalah Tuhan, dan sebagainya, maka aku menyarankan mereka membaca The Abrahamic Faith atau The Cross & The Crescent.
Oke, jadi kau dapat mengunjungi website teman kita Dr. Jerald Dirks di dirksonlinebooks.com dan Insya Allah orang-orang mendapatkan manfaat dari tulisan ini, kami berterima kasih kepadamu karena telah membaca artikel ini.
Hallo Syalom,
BalasHapusSaya orang yang beragama Kristen dari lahir, sama seperti anda sekalian yang mayoritas mendapatkan agama dari orang tua, dimana itu menjadi hal yang biasa (tradisi) di negara ini.
Apabila orang tua kita kristen, maka mayoritas anaknya menganut agama yang sama.
Jujur, sampai sekarang pun saya belum bisa memahami 100% ajaran dari Kristen tersebut, karena membaca dan memahami satu Alkitab membutuhkan komitmen yang luar biasa,
Setiap kitab di dalam buku tersebut mewakili satu kondisi pada jaman tersebut, kondisi saat ditulis,
Sesungguhnya di dalam Alkitab memuat seluruh kejadian, sejarah, dan perilaku umat manusia (itu yang saya tahu), baik buruknya manusia, dosa, perilaku menyimpang dll.
Kembali ke masa sekarang, saya seorang Kristen, tetapi saya belum memahami Iman Kristen itu seperti apa??
Pemahaman saya adalah menjadi Kristen (Pengikut Kristus) yang artinya menjadi serupa seperti Kristus, perilaku, perbuatan,perkataan, dll.
Dan itu pun sulit menurut saya, karena Kristus adalah manusia yang tak berdosa di mata Tuhan, dia tidak bercacat. Saya pernah membaca di Alkitab, dengan iman biji sesawi kita bisa memindahkan gunung ke lautan. Dengan kondisi iman saya, maka jangankan gunung, lalat pun tidak mau saya suruh.
Jadi, saya mengatakan hal ini kepada anda, Iman adalah sesuatu yang abstrak, tak berbentuk, dan tidak berupa. Bagaimana cara saya mengatakan saya Kristen apabila perilaku saya tidak seperti Kristus, bagaimana ada berkata anda Muslim bila perilaku anda tidak seperti nabi Muhammad, Kita semua sama manusia di Mata Tuhan Pak, sederajat.
Untuk takdir masuk surga, saya cuma percaya satu hal, bahwa nabi Isa yang saya percaya adalah jalan satu - satunya menuju surga, bukan AGAMA KRISTEN. Dan saya tidak perduli dia memiliki AGAMA apapun juga, kalau ternyata pada hari terakhir ternyata Kristus adalah agama Muslim, berarti saya penganut agama Muslim,
Sebab, apa artinya Alkitab tanpa iman, Iman hanya bisa dirasakan. Hal ini yang saya rasakan saat saya berdoa, mungkin ada merasakan hal yang sama saat Shalat 5 waktu, kita tidak membaca saat berdoa, kita hanya PASRAH dan BERSERAH.
Siapapun Tuhan anda, siapapun ALLAH anda, saat berdoa kita hanya berpasrah, kita tahu bahwa ada kekuatan besar di ATAS sana, kekuatan yang tidak mengerti. Kecuali anda adalah pengikut LUCIFER atau DAJJAL, maka anda telah memilih jalan yang salah.
Terima Kasih telah membuka cakrawala pemikiran saya tentang agama Kristen dan Katolik, saya tahu ada beberapa hal yang ditulis disini, anda sadur dari website diluar negri yang berbahasa Inggris,
Saya hanya mengingatkan, ini adalah jaman akhir, mungkin anda pernah membaca di Kitab anda, di Jaman ini, KEBENARAN diputarbalikkan, sejarah di atur sedemikian rupa sesuai keinginan penguasa.
Saya hanya berharap situs - situs seperti ini tidak menjadi sumber perpecahan di antara kita Bangsa Indonesia, saya hanya berharap itu, sudah cukup.
Terima Kasih.
Luar biasa pak rio butarbutar
BalasHapusApapun yg kita imani itulah yg akan membawa masing2 kita untuk menghadap pada sang pemilik kehidupan dan mempertanggung jawabkan smua perbuatab kita di akhir zaman....