Membaca Ayat renungan harian ALKITAB Katolik Kristen Protestan untuk mengenal ajaran TUHAN ALLAH, menuju jalan yang dijanjikan Yesus dalam 10 Hukum Taurat dan Injil agar selamat dari dajjal anti kristus.

Laman

Sabtu, 17 Mei 2014

AWAL MULA SEJARAH TELUR DAN KELINCI PASKAH




Sebenarnya perayaan Paskah yang sekarang ini merupakan hasil adopsi gereja-gereja terhadap salah satu festival ibadah agama pagan suku Saxon, Eropa Utara. Festival ini ditujukan untuk menghormati dewi musim semi, dewi Easter atau dewi kesuburan. Itulah sebabnya gereja-gereja berbahasa Inggris masih menggunakan istilah Easter dalam menyebutkan Paskah.

Pada awalnya, yaitu pada abad kedua para misionaris Kristen mendatangi suku Teutonic, Roma Utara untuk menyebarkan agama Kristen. Supaya ajaran Kristen dapat diterima oleh penduduk lokal, maka para misionaris menggunakan adat istiadat penduduk setempat yaitu salah satunya dengan mentransformasikan festival Easter ini supaya selaras dengan doktrin Kekristenan.

 Lantas darimana asal muasal munculnya telur dan kelinci dalam perayaan paskah agama buatan paulus ini ?

Orang Mesir dan Persia kuno memiliki tradisi menghias telur yang kemudian ditukarkan dengan temannya. Bangsa Mesir menguburkan telur di dalam kuburan mereka, sedangkan bangsa Yunani meletakkan telur di atas kuburan mereka. Sementara itu, bangsa Romawi memiliki pepatah yang mengatakan “semua kehidupan berasal dari telur”. Di kebanyakan kebudayaan, telur dianggap sebagai lambang kelahiran dan kebangkitan. Inilah sebabnya pada saat gereja mulai merayakan kebangkitan Kristus pada abad kedua, telur menjadi simbol yang populer. Orang Kristen Mesopotamialah yang mempelopori membagikan telur kepada orang lain pada perayaan Paskah

Jadi, tradisi telur serta kelinci berawal dari kepercayaan Pagan yang sama sekali tidak terkait dengan tradisi Kristen. Ini bukan untuk menghormati hari kematian dan kebangkitan Yesus.

Menurut Pusat Sastra dan Kebudayaan Anak-anak Universitas Florida, asal-usul perayaan kelinci dan telur Paskah dapat ditelusuri sejak abad ke-13. Tepatnya masa pra-Kristen Jerman, waktu manusia menyembah dewa dan dewi. Eostra Teutonik adalah satu dewi yang mereka sembah. Untuk menghormati dewi kesuburan dan musim semi ini, manusia di zaman itu mengadakan pesta di Vernal Equinox. Dan simbol yang mereka gunakan sebagai penanda kesuburan adalah kelinci. Sebab hewan mamalia satu ini identik dengan tingkat reproduksi yang tinggi. Sedangkan telur merupakan simbol kuno dari kesuburan. Telur dan kelinci kemudian masuk dalam peringatan Paskah sebagai perayaan menyembah dewa pagan.

Tradisi MENGHIAS TELUR DAN KELINCI PASKAH itu baru ada ketika Katolik yang dibawa Roma menjadi agama dominan di Jerman pada abad ke-15. Tradisi Paskah pun bercampur dengan kepercayaan Pagan yang sudah mendarah daging. Legenda Kelinci Paskah pertama didokumentasikan di tahun 1500-an. Kemudian pada 1680, muncul cerita pertama tentang kelinci yang bertelur dan menyembunyikannya di taman. Legenda ini dibawa ke Amerika Serikat pada 1700-an, ketika imigran Jerman menetap di Pennsylvania. Kemudian terbentuklah tradisi membuat sarang bagi kelinci untuk menaruh telur-telurnya. Sarang itu dibuat dari keranjang yang dihias. Dan telur warna-warni yang ditemukan akan ditukar dengan permen atau cokelat.

begitulah awal munculnya telur dan kelinci dalam hari raya paskah, suatu upacara peringatan kepada dewa pagan.

Ulangan 4:39 Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa Tuhanlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain.

Ulangan 11:16 Hati-hatilah, supaya jangan hatimu terbujuk, sehingga kamu menyimpang dengan beribadah kepada allah lain dan sujud menyembah kepadanya.

MEMBACA ALKITAB KRISTEN





Tidak ada komentar:

Posting Komentar