MAK membawa Kabar baik bagi umat Katolik agar para pastur diwaspadai. Banyak pelecehan seksual terhadap anak-anak di gereja katolik.
Vatikan menyatakan hampir 400 pastur (pendeta katolik) dipecat hanya dalam dua tahun
oleh Paus Benediktus XVI atas klaim pelecehan seksual terhadap
anak-anak.
Dari data statistik tahun 2011 dan 2012 menunjukkan peningkatan
dramatis dibandingkan tahun sebelumnya. Ini menurut sebuah dokumen yang
diperoleh Associated Press (AP), seperti dilansir situs bbc.co.uk, Sabtu
(18/1).
Dokumen itu adalah bagian dari data dikumpulkan Vatikan untuk sidang
PBB pada Kamis kemarin. Ini pertama kalinya Tahta Suci Vatikan
mempublikasikan kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak dilakukan
para pastur.
Pejabat gereja saat sidang di Jenewa menghadapi berbagai pertanyaan
keras yang mencakup mengapa mereka menahan data itu dan apa yang akan
mereka lakukan untuk mencegah adanya pelecehan kembali di masa depan.
Namun para pengacara korban mengeluh lantaran masih
sedikitnya transparansi.
Juru bicara Vatikan Federico Lombardi awalnya mengatakan laporan AP
itu telah didasarkan pada kesalahan membaca data. Tetapi dia kemudian
menarik kembali pernyataannya itu, mengonfirmasikan kepada BBC bahwa
cerita itu benar.
Statistik terbaru mengungkapkan jumlah pastur yang dipecat
pada 2011 dan 2012 adalah lebih dari dua kali lipat para pastur yang
dipecat pada 2008 dan 2009 yakni 171 pastur, ketika Vatikan pertama
kali memberikan angka para pastur dipecat.
AP melaporkan Vatikan juga telah mengirimkan 400 kasus lainnya baik
itu diadili oleh pengadilan gereja atau akan ditangani secara
administratif.
Benediktus, yang terpilih pada 2005, mengambil kendali ketika skandal
pelecehan seksual terhadap anak-anak oleh para pastur terungkap.
Derasnya tuduhan, tuntutan hukum, dan laporan resmi terhadap
pelecehan dilakukan pastur mencapai puncaknya pada 2009 dan 2010, di
mana para pengamat mengatakan hal ini mungkin menjelaskan adanya
lonjakan yang ditampilkan dalam dokumen itu.
Tahta Suci Vatikan merupakan penandatangan Konvensi PBB tentang
Hak-Hak Anak, sebuah alat yang mengikat secara hukum di mana instrumen
yang melakukan itu agar melindungi dan memelihara mereka yang paling
rentan dalam masyarakat.
Bulan lalu, Vatikan menolak permintaan dari Komite PBB terkait
Hak-Hak Anak terkait data pelecehan, dengan alasan bahwa mereka hanya
akan menerbitkan informasi tersebut jika diminta untuk melakukannya oleh
negara lain sebagai bagian dari proses hukum.
Dalam khutbahnya pada Kamis kemarin, penerus Paus Benediktus XVI,
Paus Fransiskus, menyebut skandal pelecehan seksual sebagai 'rasa malu
bagi gereja'.
Pada Desember lalu Paus asal Argentina itu mengumumkan bahwa sebuah
komite Vatikan akan dibentuk untuk melawan pelecehan seksual terhadap
anak-anak di gereja.
Ayat-ayat cabul, seks dan
porno dalam injil / alkitab membawa pengaruh yang mendalam bagi para pemuka agama kristen dan katolik. Ayat-ayat buatan paulus tentang
penebusan dosa membawa keyakinan
bahwa perbuatan pelecehan seksual tersebut sudah ditanggung dosanya oleh
yesus.
Read more ...